Dalam dunia digital kita tidak akan lepas dari Content Writer. Posisi Content Writer ini biasanya cocok untuk kamu yang hobinya scrolling sosmed sambil rebahan. Orang yang sok ngide bakal cocok banget sama posisi ini. Kalau strategi udah fix, Content Writer bakal langsung sat set menulis konsep konten, narasi, cari - cari referensi, bikin storytelling, bahkan sampai bikin artikel.
Semakin kita menuju zaman digital, semakin besar juga kebutuhan kita untuk menjadi seorang Content Writer yang baik. Konten yang ditulis dengan baik dan menarik bisa menjadi selling point untuk menarik pengunjung atau calon pelanggan baru menuju bisnis kamu. Jadi Content Writer juga harus tau juga lo apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, perlu kita ketahui apa aja Do’s and Don’ts dalam content writing.
-
Do: Pilih Topik Yang Tepat!
Sebagai Content Writer, penting banget buat pilih topik yang menarik dan relevan buat audience. Pertama, kenali siapa audience nya dengan memahami demografi, kebutuhan, dan masalah mereka. Cek tren dengan tools kayak Google Trends dan intip konten kompetitor buat lihat yang lagi populer. Pilih topik yang bisa digali lebih dalam biar punya nilai tambah. Jangan lupa, pastikan topik yang kamu pilih relevan dengan audience kamu dan pastikan relevan dengan brand kamu.
Hal ini dikarenakan setiap pesan harus mencerminkan nilai, identitas, dan tujuan brand. Topik yang tidak sesuai dapat membingungkan audience. Sebagai contoh, sebuah digital agensi yang berfokus pada inovasi teknologi memilih topik seperti “Strategi Digital Terbaru untuk Bisnis Masa Depan,” bukan “Tips Dasar Media Sosial”, karena topik kedua kurang mencerminkan keahlian premium mereka. Relevansi topik memastikan pesan tetap konsisten dan menarik bagi audience target brand. Terakhir, coba berbagai topik dan cek performanya buat tahu mana yang paling disukai audience.
-
Do: Riset Konten Kamu!
Melakukan riset konten adalah salah satu tugas yang paling krusial. Riset yang baik membantu penulis mengembangkan topik menjadi konten yang utuh dan informatif, serta memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Melalui riset, Content Writer dapat mengetahui tren terbaru yang sedang dicari oleh audience, sehingga konten yang dihasilkan relevan dan menarik. Dengan demikian, riset tidak hanya memperkaya kualitas tulisan tetapi juga berkontribusi pada strategi pemasaran digital perusahaan secara keseluruhan.
Mempertimbangkan keahlian dan minat peribadi juga penting, sebab menulis tentang hal yang dikuasai akan menghasilkan konten berkualitas. Selain itu, fokus pada nilai tambah dengan menawarkan solusi praktis atau informasi edukatif dapat meningkatkan daya tarik konten.
-
Do: Berikan Manfaat (value) Kepada Pembaca!
Memberikan value kepada pembaca adalah hal yang sangat penting. Konten yang berharga tidak hanya menginformasikan, tetapi juga menawarkan solusi, inspirasi, atau hiburan yang sesuai dengan kebutuhan audience. Untuk mencapai ini, Content Writer perlu memahami kebutuhan dan minat audience serta menyusun konten yang sesuai dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Memberikan value yang jelas akan membuat pembaca lebih terlibat dan cenderung kembali untuk membaca konten lainnya. -
Do: Gunakan SEO!
Pakai SEO itu biar konten gampang ditemukan orang di mesin pencari. Caranya simpel: gunakan kata kunci yang pas, bikin judul yang catchy, dan atur teks biar rapi. Tambahkan internal link ke artikel lain dan pastikan kata kuncinya muncul alami dalam konten. Dengan begitu, artikel bisa naik peringkat dan menjangkau lebih banyak pembaca potensial. Selain itu, pemahaman tentang SEO juga penting, karena penulis perlu menggunakan kata kunci yang tepat untuk meningkatkan visibilitas konten di mesin pencari.
Manfaatkan juga Google Keyword Planner, alat ini membantu untuk melakukan riset kata kunci untuk penelusuran dan optimasi SEO. Dengan menggunakan alat ini, kamu bisa menemukan ide kata kunci baru, melihat seberapa sering kata kunci itu dicari, dan memahami persaingan serta biaya per klik untuk setiap kata kunci. Beberapa fitur yang menarik dari Google Keyword Planner antara lain pencarian kata kunci, volume pencarian bulanan, perkiraan biaya per klik (CPC), serta informasi tentang tingkat persaingan. Kamu juga bisa menyesuaikan pencarian berdasarkan lokasi dan bahasa yang kamu inginkan. Alat ini sangat berguna untuk meningkatkan peringkat situs di mesin pencari. -
Do: Lakukan Proofread!
Terakhir, jangan lupa melakukan proofreading. Proofreading adalah langkah terakhir sebelum konten dipublikasikan, di mana kamu memeriksa tulisan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan seperti tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Dengan proofreading, kamu bisa memastikan bahwa tulisan kita jelas dan mudah dipahami oleh audience. Ini juga membantu menjaga citra profesional kamu dan membuat konten terlihat lebih rapi. Selain itu, dengan menghilangkan kesalahan-kesalahan kecil, pembaca bisa lebih fokus pada informasi yang kita sampaikan tanpa terganggu oleh hal-hal yang tidak perlu.
Proofread itu soal teliti, dan kalau kamu melewatkan langkah ini, bisa-bisa pesanmu malah jadi salah makna atau bikin malu. Contohnya, kamu mau nulis “Promo besar-besaran,” tapi karena typo, jadinya “Promo basi-basian.” Fatal banget, kan? Proofreading nggak cuma soal tulisan, visual dan video juga perlu dicek, seperti typo di teks grafis atau subtitle yang nggak sinkron. Jadi, sebelum kontenmu dipublikasikan, pastikan semuanya sudah dicek ulang agar pesan tersampaikan dengan sempurna. Teliti itu kuncinya!
Setelah kamu tahu apa-apa saja yang perlu kamu lakukan untuk menjadi Content Writer yang baik, selanjutnya kamu perlu perhatikan hal-hal apa saja yang perlu kamu hindari dalam melakukan content writing!
-
Don’t: Plagiat!
Sebagai Content Writer, penting banget untuk tidak melakukan plagiarisme atau menjiplak karya orang lain. Plagiarisme bisa bikin reputasi kita hancur dan bahkan berujung pada masalah hukum. Jadi, selalu gunakan ide dan kata-kata sendiri saat menulis. Kalau mengutip atau mengambil ide, berikan kredit pada sumbernya. Gunakan juga alat pemeriksa plagiarisme untuk memastikan kontenmu original. Dengan begitu, kamu bisa menjaga integritas sebagai penulis dan memberikan nilai tambah dengan sudut pandang unikmu. Ingat, konten yang asli dan berkualitas pasti lebih dihargai pembaca! -
Don’t: Fokus Kepada Penjualan!
Penting untuk tidak terlalu fokus pada penjualan dalam tulisanmu. Meskipun tujuannya bisa jadi untuk mempromosikan produk, konten yang terlalu menjual sering bikin audience merasa tidak nyaman loh. Sebaiknya, berikan informasi yang bermanfaat atau solusi untuk masalah audience. Dengan begitu, kamu bisa membangun hubungan yang baik dan meningkatkan kepercayaan audience. Ketika mereka merasa dihargai, mereka akan lebih terbuka untuk mempertimbangkan produk atau layanan yang kamu tawarkan. Jadi, seimbangkan antara memberikan info dan promosi agar konten tetap menarik! -
Don’t: Menggunakan Diksi Kompleks!
Sebagai Content Writer, jangan gunakan diksi yang rumit atau bahasa yang sulit dipahami. Konten yang sederhana dan jelas lebih mudah dicerna oleh audience. Gunakan kata-kata yang umum dan kalimat yang langsung agar pesanmu sampai dengan baik. Jika audience kesulitan memahami tulisanmu, mereka bisa kehilangan minat. Jadi, fokuslah untuk membuat konten yang mudah dimengerti dan menarik agar audiens lebih menikmati apa yang kamu sampaikan! -
Don’t: Inkonsisten!
Sebagai Content writer, jangan bersikap inkonsisten dalam tulisanmu. Pastikan gaya, nada, dan format tetap sama di seluruh konten. Inkonsistensi bisa bikin audience bingung dan mengurangi kepercayaan mereka. Selalu cek kembali tulisanmu sebelum dipublikasikan supaya semuanya selaras. Dengan begitu, kontenmu akan terlihat lebih profesional dan mudah diikuti, bikin audience lebih nyaman dan tertarik untuk membaca lebih lanjut! -
Don’t: Menggunakan Kalimat Panjang Dan Repetitif!
Sebagai Content Writer, hindari menggunakan kalimat yang panjang dan repetitif. Kalimat yang terlalu panjang bisa bikin audience bingung, dan pengulangan hanya akan membuat konten terasa membosankan. Usahakan untuk menulis dengan kalimat yang singkat dan jelas. Ini akan membantu audience memahami pesanmu dengan lebih mudah dan membuat kontenmu lebih menarik. Jadi, fokuslah pada kejelasan dan variasi dalam tulisanmu!
10 do’s and don’ts ini yang harus kamu ketahui ketika terjun dalam dunia Content Writer. Pemahaman do’s and don’ts dari content writer ini bisa menciptakan copy yang menarik audience. Terus lakukan eksplorasi dan evaluasi hasilnya agar kemampuan content writing kamu makin terasah. Jika kamu memiliki keahlian dalam menulis yang baik dan benar coba apply ke RWE, bawa ide-ide kreatif kamu menjadi kenyataan. Apply sekarang dan tunjukan kemampuan kamu!