Apa Itu Personal Digital Branding?
Waktu kampanye kemarin kalian dengar Prabowo Gemoy? Slepet Imin? Desak Anies? atau Sat Set Ganjar? Kalian tau ngga kalau itu termasuk personal digital branding mereka saat berkampanye kemarin. Nah jadi Anies dan Imin itu berkampanye melalui Desak Anies yang mengajak masyarakat muda sampai tua untuk diskusi isu-isu penting dan menawarkan solusi yang berkelanjutan. Lalu ada Ganjar dengan kata andalan “Sat - Set” yang artinya cepat dan segera dalam menyelesaikan masalah. Terus Presiden kita yang ke – 8 ini, personal digital branding apa aja ya saat kampanye? Sebelum kita bahas kesitu, mimin kasih tau dulu arti personal digital branding
- Definisi dan Kenapa Personal Digital Branding Itu Penting
Menurut Kleppinger & Cain (2015), personal digital branding merupakan suatu konsep yang baru muncul di era digital ini yang melibatkan strategi mempresentasikan diri di dunia maya dengan tujuan mendapatkan kesuksesan di berbagai bidang professional. Beberapa strateginya mencakup membuat persona atau menunjukan suatu potret digital yang didapat melalui pengungkapan informasi secara selektif, misalnya personal digital branding orang humoris yang nunjukin kalau dia lagi ketawa atau bikin orang lain ketawa, kepada target audiens di dunia maya atau dunia sosial. Personal digital branding itu penting terutama di sosial media (Kleppinger & Cain, 2015) karena orang – orang bisa menyimpulkan gimana kepribadian kita hanya dari melihat di sosial media. Oleh karena itu, postingan di sosial media juga bisa membentuk bagaimana cara kita melihat seorang tokoh, seperti pak Prabowo.
Personal Digital Branding Prabowo
Di tahun 2022 terdapat presiden Bongbong Marcos yang punya personal digital branding sama seperti Pak Prabowo di tahun 2024, pada saat masa kampanye nya. Tahun itu, Bongbong Marcos memenangkan pemilihan Presiden Filipina yang tidak lepas dari peran sosial media. Bongbong Marcos menggunakan media sosial buat ngilangin sejarah Filipina di rezim ayahnya, yang dikenal sebagai Presiden Diktator dan membuat narasi baru tentang ayahnya. Dia ingin agar masyarakat (terutama Gen Z) berpersepsi bahwa zaman kekuasaan ayahnya adalah zaman kekuasaan. Saat kampanye pun Bongbong Marcos berjoget di atas panggung, sehingga aksi itu viral dan dinamakan Bong Bong Marcos Saras Gemoy Dance. Jogetan itu yang membuat Bongbong Marcos dikenal dan viral di media sosial sebagai calon pemimpin yang lucu dan tidak kaku. Lewat personal digital branding ini Bongbong Marcos mempunyai persepsi di publik seorang Capres yang sosoknya receh, lucu dan mengayomi rakyatnya.
- Bongbong Marcos Merubah Persona Ayahnya Yang Dikenal Diktator Lewat Sosial Media
Jadi si Bongbong ini punya ayah yang mantan presiden Filipina. Nah si ayahnya ini dulu diktator dan sejarah udah mencatat apa aja yang dilakuin, dan bukan cuman itu, beberapa populasi publik (yang udah tua) bahkan pernah ngerasain atau tau tentang kekejaman bapaknya itu. Nah dia menggunakan sosial media dan media televisi buat ngubah persepsi terhadap zaman bapaknya itu. Dari sini tentunya yang ngerancang untuk kampanye itu dari tim media agensinya. Alhasil, si Bongbong ini menang lebih dari 24.7 juta votes dari generasi muda dengan sekitaran umur 18-41 tahun. - Bongbong Marcos Saras Gemoy Dance
Untuk melanjutkan mengubah pandangan publik (bapaknya kan diktator, publik takut kalau dia bakal jadi diktator juga), dia ngelakuin dance yang dinamakan Bongbong Marcos Saras Gemoy Dance. Asal nama tersebut berasal dari netizen yang saat itu melihat Bongbong sedang melakukan dance saat sedang berkampanye, fenomena ini viral dan aksi seruan Bongbong Marcos Saras Gemoy Dance semakin tersebar luas di negara Filipina. Fenomena ini tentunya sangat dimanfaatkan oleh Bongbong untuk bentuk personal digital branding bahwa dia bukan sosok yang perlu ditakutin, tapi merupakan sosok yang gaul, asik, dan ga kaku. - Gemoy Yang Terdapat Di Bongbong Marcos
Dari trend jogetnya ini, persepsi masyarakat ngelihat Bongbong ini jadi orang yang bisa dibilang gemoy. Video - video di sosial media tentang trend joget ini membuat masyarakat melihat persona Bongbong yang lucu, ramah, dan dianggap dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu trend tersebut mengambil hati masyarakat untuk memilih Bongbong karena anggapan yang positif terhadap Bongbong. Kaya ngga asing sama yang di Indonesia kan.
Bongbong Marcos memanfaatkan media untuk mengambil momentum pada pemilihan presiden dimana dia membentuk personal digital branding yang disasarkan kepada Gen Z yang rata - rata lahir setelah rezim ayahnya. Sehingga kebanyakan pemilih dari Bongbong Marcos tidak mengetahui apa yang terjadi saat Filipina dipimpin oleh ayah Bongbong Marcos. Bongbong Marcos berhasil membentuk personal digital branding yang bisa mempengaruhi masyarakat bahwa dia bukan sosok yang perlu ditakutin seperti ayahnya. Hal ini juga terjadi di Indonesia seperti yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Yuk, kita bahas personal digital branding nya Pak Prabowo!
- Gemoy Melekat Pada Prabowo
Asal muasal Gemoy ini berasal dari netizen yang berkomentar di kolom komentar media sosial karena melihat Prabowo joget saat sedang debat. Gemoy kemudian semakin kuat dengan adanya editan animasi AI Prabowo yang ramai di Tiktok. Dari sini, publik semakin melihat dan menaruh citra gemoy melekat pada Prabowo. “Prabowo yang dikenal dengan militer itu kok di buat gemes gini si!” Kira-kira begitu komentar netizen. Nah Prabowo nya juga tidak hanya diam aja menanggapi fenomena ini. Prabowo pun juga ngikutin personal digital branding dengan ikut-ikutan bertingkah gemoy melalui joget dan reaksi – reaksinya. Dalam acara Bicara Gagasan bersama Mata Najwa, Prabowo menjelaskan kalau alasan senang joget karena dulu belum ada hiburan, jadi di Banyumas (daerah kelahiran Prabowo) itu hiburannya hanya ada Wayang, sehingga saat berkumpul dengan keluarga besar suasana hati senang dan terbawa suasana joget. - Oke Gas
Tentunya temen – temen masih ingat dengan lagu “Oke Gas ” yang melekat pada Prabowo saat kampanye kan… Nah, musik juga bagian dari personal digital branding lo! Musik memainkan peran penting dalam membentuk citra dan membangun koneksi dengan masyarakat luas. Di Indonesia, dangdut dan lagu jedag – jedug telah menjadi ciri khas yang lekat di hati masyarakat. Tim kampanye Prabowo memanfaatkan ini dengan memilih lagu “Oke Gas” yang bukan hanya mencerminkan selera musik yang populer, tetapi juga bertujuan membuat Prabowo terlihat lebih relatable atau mudah didekati oleh masyarakat. Strategi ini diharapkan membantu Prabowo untuk lebih akrab dan diterima oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Untuk memaksimalkan branding ini, tiga elemen utama yang digunakan Prabowo adalah terkesan gemoy, gerakan joget, lagu “Oke Gas” digabungkan menjadi satu paket menarik yang dikenal sebagai Joget Gemoy, yang menggunakan Tiktok sebagai media sosial terbesar di Indonesia untuk menggapai audiens yang luas.
Joget Gemoy menjadi viral di sosial media sehingga setiap kali orang melihat joget yang gemas atau lagu yang jedag – jedug, mereka akan teringat dan tanpa sadar mengaitkannya dengan Prabowo. Tren digital ini tidak hanya memperkuat citra Prabowo, tetapi juga membuka ruang partisipasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam trend yang sedang populer, sehingga menghasilkan efek branding yang lebih kuat dan berdampak.
- Konsep Poster Untuk Branding Prabowo Gibran
Poster digital dirancang dengan pendekatan branding gemoy untuk menampilkan Prabowo dan Gibran dalam suasana hangat dan dekat dengan masyarakat terutama anak muda. Mengambil latar warna biru yang sejuk dan ramah, desain poster menonjolkan karakter Prabowo dalam balutan kemeja kasual, tampil santai dan bersahabat, dan elemen visual kartun AI bergaya anak – anak untuk memperkuat kesan gemoy. Kehadiran poster AI kartun anak kecil memberikan sentuhan modern, menjadikan poster menjadi daya tarik di semua media sosial. - KOL Sebagai Agen Pembentuk Digital Branding
Pembentukan personal digital branding juga ga lepas dari peran KOL. KOL bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan oleh klien, dalam konteks ini Prabowo. Pesan-pesan yang dimaksud adalah konten-konten yang menunjukkan personal digital branding yang tadi telah disebutkan seperti gemoy, lucu, baik, dan lain-lain. Penggunaan KOL ini juga ngga lepas dari agensi. Agensi berguna untuk memastikan bahwa KOL-KOL yang dipakai sesuai dengan target audiens dan mampu untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Apabila kamu asal memilih KOL, bisa-bisa pesanmu sama sekali tidak terdengar, bisa karena target audiens yang kurang tepat, penyampaian yang kurang, dan ajakan yang kurang untuk mengikutinya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi atau bekerja sama dengan agensi digital terkait digital marketing ini. Temen – temen udah tau kan gimana personal digital branding Prabowo saat masa kampanye. Dari yang dulu mempunyai personal digital branding tegas (dari latar belakang militer), hingga sekarang menjadi gemoy yang akhirnya dapat memenangkan hati rakyatnya.
Keberhasilan terbentuknya personal digital branding tidak lepas dari peran digital agensi. Pemilihan digital
agensi yang tepat dan strategi yang tepat faktor keberhasilan terbentuknya personal digital branding yang sukses. RWE sendiri sudah berdiri sejak 2010 sebagai digital agensi dan sudah menangani klien - klien besar, jadi jangan salah pilih digital agensi untuk kebutuhan kamu, pastikan pemilihan dan riset yang tepat!